TEMPO.CO, Yogyakarta - Ayah Akseyna Ahad Dori, mahasiswa Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Indonesia, Kolonel Sus Mardoto punya firasat anaknya dibunuh oleh orang dekat.
Dalam wawancara dengan Tempo pada Rabu, 10 Juni 2015, di Yogyakarta, Mardoto meyakini pembunuh Akseyna bukan dari keluarga besarnya, kerabat dekat atau rekan kerja Mardoto, serta teman-teman Akseyna semasa SMA.
“Saya tahu dan kenal betul dengan mereka. Lagipula, saya dan keluarga, termasuk Akseyna tak punya masalah apa-apa,” kata Mardoto. Sebab itu, Mardoto menduga motif pembunuhan Akseyna ialah permasalahan antar-pribadi.
Intuisi Mardoto kemudian mengarah ke lingkungan sekitar Akseyna di Depok. “Sebab saya tak kenal betul dengan lingkungan pergaulan Akseyna selama ia di Depok,” ujar Mardoto.
Dugaan peran orang di lingkungan sekitar Akseyna di Depok, menurut Mardoto, setidaknya terdeteksi dari dua indikasi, yakni keberadaan telepon selular dan akses ke kamar Akseyna.
Selanjutnya: Indikasi Telepon Selular